Toyota Motor Corporation (TMC) telah mencapai total produksi global sebanyak 300 juta unit mobil, termasuk angka produksi untuk September 2023. Jumlah tesebut, dicapai dalam 88 tahun dua bulan setelah mobil pertama Toyota, truk Model G1 diproduksi oleh Divisi Produksi Otomotif Toyoda Automatic Loom Works, Ltd.

Disitat dari keterangan resmi Toyota, jumlah produksi ini mencakup domestik dan internasional, dengan 180,52 juta unit diproduksi di dalam negeri alias Jepang dan 119.6 juta unit diproduksi di luar negeri (per akhir September 2023).

Model dengan total produksi tertinggi, adalah Corolla dengan seri Corolla mencapai produksi global sebesar 53,399 juta unit.

“Pembuatan mobil adalah sesuatu yang dilakukan bersama-sama. Saya pikir, angka 300 juta ini merupakan bukti kerja keras setiap hari dari rekan-rekan kami di Toyota, para pemasok, dan diler kami serta seluruh pemangku kepentingan lainnya,” jelas Chairman Toyota, Akio Toyoda.

Sementara itu, Presiden Toyota Koji Sato menyampaikan rasa terima kasih kepada pelanggan Toyota yang telah memilih kendaraannya.

“Saya percaya bahwa jumlah 300 juta unit ini, hanya dapat dicapai dengan upaya tanpa henti dari rekan-rekan di seluruh perusahaan,” tegasnya.

Koji Sato juga mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir memang telah terjadi banyak peristiwa, seperti bencana alam gempa bumi besar di Jepang Timur, dan kejadian tak terduga seperti kebakaran, atau pandemi Covid19, dan kekurangan cip semikonduktor.

“Setiap kali kita menghadapi bahaya karena tidak dapat membuat mobil, semua orang bekerja sama untuk memulihkan atau mengadaptasi produksi. Di masa depan, kami pasti tidak akan pernah melupakan semua orang yang telah mendukung pembuatan mobil kami dan memberikan segalanya untuk membuat mobil yang lebih baik,” tukasnya.

 

Sejarah Awal Berdirinya Toyota Motor Corporation

Sakichi Toyoda menurunkan sifatnya yang berkeinginan untuk selalu bertransformasi kepada sang anak, Kiichiro Toyoda. Berawal dari hak paten perusahaan Inggris, Platt Brothers of Oldham, pada 1929 sebesar £100.000, telah memberikan Kiichiro Toyoda modal untuk mendanai proyek yang ia sukai yakni manufaktur mobil.

Keinginannya untuk mendiversifikasi bisnis pembuatan alat tenun keluarga Toyoda bertepatan dengan rencana pemerintah Jepang untuk mengembangkan industri otomotif dalam negeri. Kiichiro mendirikan divisi otomotif di Toyoda Automatic Loom Works pada 1933.

Tugas pertama divisi ini adalah menciptakan mesin baru berdasarkan mesin 6-inline Chevrolet Stovebolt. Saat reverse engineering mesin ini, tim Toyoda mampu melakukan perbaikan pada kepala silinder dan intake manifold, yang pada gilirannya menghasilkan tenaga lebih besar.

Pendekatan serupa dilakukan pada kendaraan prototipe pertama Toyoda Model A1 tahun 1935, yang sangat dipengaruhi oleh DeSoto Airflow.

Prototipe Toyoda berikutnya adalah truk Toyoda Model G1 tahun 1935 yang menggunakan mesin Tipe A baru dan sasis tangga Model A1 versi memanjang tetapi dengan bodi yang dirancang sendiri.

Truk ini secara historis penting sebagai kendaraan produksi Toyoda pertama serta juga pertama diekspor ke pasar luar negeri.

Keuntungan dari model ini mendorong pengembangan dan produksi selanjutnya dari sedan Toyoda Model AA dan bus Model DA.